KAJIAN
PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN TEORI PENELITIAN PENDIDIKAN
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah:
Metodologi Penelitian
Pendidikan
Dosen Pengampu: Imam
Subqi, M.Si., M.Pd.
Disusun
Oleh:
DLIYA
UDIN WIFQI
11110115
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI AGAMA ISLAM ( PAI )
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN )
SALATIGA
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Penelitian biasanya diawali dengan ide-ide
atau gagasan dan konsep-konsep yang dihubungkan satu sama lain melalui hipotesis
tentang hubungan yang diharapkan. Ide-ide dan konsep-konsep untuk penelitian
dapat bersumber dari gagasan peneliti sendiri dan dapat juga bersumber dari
sejumlah kumpulan pengetahuan hasil kerja sebelumnya yang kita kenal juga
sebagai literatur atau pustaka. Literatur atau bahan pustaka ini kemudian kita
jadikan sebagai referensi atau landasan teoritis dalam penelitian
Kajian pustaka Membantu peneliti untuk menyelesaikan masalah
penelitiannya dengan
mengacu pada teori dan hasil-hasil penelitian
sebelumnya yang relevan.
B.Rumusan Masalah
- Mengetahui penegertian,tujuan dan fungsi kajian pustaka dalam
penelitian pendidikan
- Mengetahui cara penulisan kajian pustaka
- Mngetahui pengembangan teori penelitian penddikan
C.Tujuan
Untuk memenuhi tugas mata
kuliah Metode Penelitian pendidikan, serta mengetahui kajian pustaka dan
penegembangan teori penelitian pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Serta Tujuan Dan Fungsi Kajian Pustaka
Kajian pustaka
merupakan daftar referensi dari semua jenis referensi seperti buku, jurnal
papers, artikel, disertasi, tesis, skripsi, hand outs, laboratory
manuals, dan karya ilmiah lainnya yang dikutip di dalam penulisan proposal.
Semua referensi yang tertulis dalam kajian pustaka harus dirujuk di dalam
skripsi. Referensi ditulis urut menurut abjad huruf awal dari nama
akhir/keluarga penulis pertama dan tahun penerbitan (yang terbaru ditulis lebih dahulu).
Kajian pustaka:
menjelaskan laporan tentang apa yang telah ditemukan oleh peneliti lain atau
membahas masalah penelitian. Kajian penting yang berkaitan dengan masalah
biasanya dibahas sebagai subtopik yang lebih rinci agar lebih mudah dibaca.
Bagian yang kurang penting biasanya dibahas secara singkat. Bila ada beberapa
hasil penelitian yang mirip dengan masalah penelitian, maka dapat dituliskan:
”Beberapa penelitian juga telah dilaporkan dengan hasil yang hampir sama (Adam,
1976;Brown, 1980; Cartwright, 1981; Davis, 1985; Frost, 1987)”
Kajian pustaka
adalah kegiatan yang meliputi mencari, membaca, dan menelaah laporan-laporan
penelitian dan bahan pustaka yang memuat teori-teori yang relevan dengan
penelitian yang akan dilakukan.
Tujuan dan Fungsi:
Di dalam penelitian, kajian pustaka mempunyai tujuan dan fungsi tertentu,
yaitu :
Tujuan : Membantu peneliti untuk menyelesaikan masalah penelitiannya dengan
mengacu pada teori dan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang relevan.
Fungsi : Kajian pustaka berfungsi untuk (1) mengetahui sejarah masalah penelitian,
(2) membantu memilih prosedur penyelesaiaan masalah penelitian, (3) memahami latar
belakang teori masalah penelitian, (4) mengetahui manfaat penelitian sebelumnya,
(5) menghindari terjadinya duplikasi penelitian, dan (6) memberikan pembenaran
alasan pemilihan masalah penelitian.
1. Mengetahui Sejarah Masalah Penelitian
Berdasarkan sejarah
masalah yang berkaitan dengan masalah penelitiannya, peneliti akan mendapatkan
informasi tentang hal-hal yang telah dilakukan oleh para peneliti sebelumnya,
aspek-aspek yang telah diteliti, prosedur-prosedur yang telah diterapkan, hasil
dan hambatan yang ditemukan di dalam penelitian, dan perbedaan antara masalah
yang hendak dipecahkan dengan masalah-masalah yang sudah dipecahkan orang lain.
2. Memilih Prosedur Penyelesaiaan Masalah Penelitian
Berdasarkan
prosedur-prosedur yang telah diterapkan oleh para peneliti sebelumnya yang
berkaitan dengan masalah penelitiannya, peneliti dapat memilih prosedur yang
cocok atau membuat prosedur baru berdasarkan kajian tentang kelebihan dan
kekurangan dari prosedur-prosedur yang ada.
3. Memahami Latar Belakang Teori Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang
teori masalah penelitian, peneliti dapat memetakan kedudukan masalah
penelitiannya ke dalam perspektif cakupan pengetahuan yang lebih luas, sehingga
dapat membantu peneliti dalam menjelaskan pentingnya penelitan itu dilakukan
serta dampak dari hasil penelitiannya.
4. Mengetahui Manfaat Penelitian Sebelumnya
Berdasarkan kajian dari
hasil-hasil penelitian sebelumnya yang relevan, peneliti dapat memperkirakan
manfaat hasil penelitian yang akan dilaksanakannya.
5. Menghindari Terjadinya Duplikasi Penelitian
Pengkajian pustaka dapat
menghindari duplikasi penelitian. Dalam batas-batas tertentu suatu penelitian
boleh merupakan duplikasi dari penelitian lain, sepanjang penelitian yang akan
dilaksanakan memiliki tujuan berbeda untuk melengkapi hasil penelitian
sebelumnya atau mempunyai alasan yang kuat untuk meragukan hasil penelitian
sebelumnya (bukan plagiat).
6. Memberikan Pembenaran Alasan Pemilihan Masalah Penelitian
Kajian pustaka harus
berfungsi sebagai kajian secara kritis tetapi singkat tentang kekhususan,
manfaat dan kelemahan dari penelitian sebelumnya (bukan sekadar senarai teori
atau hasil penelitian yang relevan saja), sehingga peneliti dapat memberikan
pembenaran tentang pentingnya masalah tersebut diteliti.
B.Cara Penulisan Kajian Pustaka
Langkah Awal dan
Cara Penulisan
Pembuatan kajian pustaka sebaiknya mengikuti
langkah awal, sebagai berikut :
1. Mencari informasi ke perpustakaan atau internet.
2. Menyiapkan butir-butir yang perlu dalam mencatat
informasi dari pustaka,meliputi kelengkapan sumber informasi, kriteria
informasi, cara mencatat sumber informsi dari internet, dan sebagainya.
3. Menyiapkan kartu atau buku untuk mengumpulkan
informasi yang relevan.
4. Menyiapkan sistematika pengumpulan informasi.
kajian pustaka sebaiknya mengikuti saran sebagai
berikut :
Ø
Pertahankan fokus perhatian pada masalah penelitian
yang akan dilaksanakan, agar penulisan kajian pustaka tetap relevan dengan masalah
yang akan diteliti.
Ø
Buatlah rencana struktur penulisan kajian pustaka
dengan baik (jangan menulis menurut urutan ditemukannya pustaka itu).
Ø
Tekankan keterkaitan antara pustaka dengan masalah
penelitian yang (akan, sedang, atau baru saja) dipecahkan oleh peneliti.
Fokus
dalam penelitian tindakan kelasa (PTK) adalah untuk menemukan cara manipulasi
perlakuan atau tindakan dalam proses pembelajaran agar kinerja kelas meningkat,
bukan untuk menyelidiki apakah suatu perlakuan atau metode tertentu dapat
meningkatkan kinerja kelas.
Berdasarkan
konsep di atas, untuk melakukan PTK, peneliti harus lebih dulu memilih
perlakuan atau metode yang secara teoritis dapat meningkatkan kinerja kelas.
Oleh karena itu kajian pustaka pada PTK perlu juga difokuskan pada kajian
tentang alasan teoritis mengapa perlakuan atau metode tertentu yang dipilih
dapat menjanjikan peningkatan pembelajaran atau kinerja kelas atau dapat
mengatasi kelemahan kelas.
Analisis tentang penelitian yang relevan, dapat
menunjang alasan itu, jika benar bahwa di tempat lain, pada kesempatan lain,
perlakuan itu dapat meningkatkan kinerja kelas. Oleh karena itu, pada
penelitian yang relevan perlu dikaji langkah-langkahnya, yang secara empiris
telah meningkatkan kinerja kelas. Kalau hasil perlakuan itu diduga berkaitan
dengan mata pelajaran atau pokok bahasan tertentu, maka karakteristik mata
pelajaran atau pokok bahasan itu perlu dibahas juga dalam kajian pustaka agar
tampak relevansi perlakuan dengan masalah penelitian tindakan kelas untuk mata
pelajaran atau pokok bahasan tersebut. Kalau konsep penelitian tindakan kelas
yang digunakan berbeda dengan yang dikutip di atas, sehingga berdampak pada
perumusan tujuan, konsep itu perlu disajikan di dalam kajian pustaka.
C.Pengembangan Teori Penelitian
Salah satu poin penting dalam penelitian ialah dasar teori yang
digunakan dalam menjawab pertanyaan penelitian. Lalu apakah ‘teori’ itu? Apa
yang tidak termasuk dalam teori? Apa saja contoh-contoh teori dalam penelitian?
Untuk apa teori dalam penelitian?
Teori adalah suatu kumpulan pernyataan
yang secara bersama menggambarkan (describe) dan menjelaskan (explain) fenomena
yang menjadi fokus penelitian.
Perlu dipahami bahwa literature review,
daftar pustaka, data penelitian, grafik, hasil penelitian sebelumnya, adalah bukan
termasuk dalam definisi teori.
Contoh
teori yang digunakan dalam beberapa area penelitian di lingkup ilmu sosial
misalnya:
-
pendidikan: teori perkembangan moral siswa, teori siklus karir guru
-
psikologi: teori attribusi (attribution), teori penguatan (reinforcement),
teori pembelajaran, dan teori konstruk pribadi.
-
sosiologi: teori acuan kelompok, teori stratifikasi sosial, teori kepribadian
vocational.
-
management: teori kepemimpinan, resource-based view, teori reseource-dependence,
teori absorptive capacity.
-
akuntansi: teori keagenan (agency theori), teori stewardship.
Lalu apa
peran dari teori? Apakah setiap penelitian harus menggunakan teori?
Sebelum
membahas ini, perlu dipahami dua jenis penelitian: penelitian deskriptif
(description) dan penelitian penjelasan (explanation).
Penelitian
deskriptif dilakukan untuk mengumpulkan, menyusun dan meringkas informasi
tentang hal yang menjadi fokus penelitian. Deskripsi disini ialah untuk
menggambarkan apa yang telah terjadi, atau bagaimana sesuatu terjadi, atau
seperti apakah suatu peristiwa, orang atau kejadian itu.
Penelitian
penjelasan (explanation) dilakukan untuk menjelaskan dan mempertimbangkan
informasi deskriptif. Ini dilakukan untuk mencari alasan atas sesuatu, menunjukkan
mengapa dan bagaimana sesuatu itu.
Dari
sini dapat dilihat jika penelitian penjelasan (explanation) bisa mencakup
penelitian deskriptif. Namun, penelitian deskriptif tidak mencakup penelitian
penjelasan (explanation).
Dalam konteks penelitian penjelasan
(explanation), satu atau lebih teori dibutuhkan dalam penelitian. Penelitian
penjelasan berkenaan dengan menguji atau memverifikasi teori atau menghasilkan
teori, atau bisa keduanya. Sedangkan dalam penelitian deskriptif tidak
dibutuhkan teori, karena penelitian hanya bertujuan untuk menggambarkan hal-hal
yang menjadi fokus studi.
Baik penelitian deskriptif atau
explanation dibutuhkan dalam penelitian. Tidak ada yang lebih baik satu
dibandingkan dengan lainnya. Lebih pada tujuan penelitian dan tingkat
perkembangan penelitian dalam area penelitian terkait.
Untuk area penelitian yang relatif
baru (misalnya, bagaimana peran Internet dalam menunjang proses
belajar-mengajar di dalam kelas), penelitian deskriptif dapat digunakan. Untuk
area penelitian yang telah berkembang (misal hubungan antara tingkat kelas
sosial dengan prestasi siswa) digunakan penelitian yang bersifat penjelasan
(explanation).
Peran teori dalam penelitian ialah
memberi justifikasi pemilihan dan penggunaan variabel dalam model penelitian
dalam menjawab pertanyaan penelitian. Lebih jauh, fungsi dari teori ialah
menggambarkan dan menjelaskan variabel-variabel yang digunakan dalam
penelitian.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Kajian pustaka adalah kegiatan yang meliputi mencari,
membaca, dan menelaah laporan-laporan penelitian dan bahan pustaka yang memuat
teori-teori yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan.
Kajian
pustaka berfungsi untuk (1) mengetahui sejarah masalah penelitian, (2) membantu
memilih prosedur penyelesaiaan masalah penelitian, (3) memahami latar belakang
teori masalah penelitian, (4) mengetahui manfaat penelitian sebelumnya, (5)
menghindari terjadinya duplikasi penelitian, dan (6) memberikan pembenaran alasan
pemilihan masalah penelitian.
Dalam konteks
penelitian penjelasan (explanation), satu atau lebih teori dibutuhkan dalam
penelitian. Penelitian penjelasan berkenaan dengan menguji atau memverifikasi
teori atau menghasilkan teori, atau bisa keduanya. Sedangkan dalam penelitian
deskriptif tidak dibutuhkan teori, karena penelitian hanya bertujuan untuk
menggambarkan hal-hal yang menjadi fokus studi
Referensi:
Furchan, A. (2004). Pengantar Penelitian dalam
Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian
Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Suryanto. (2006). Kajian Pustaka (Materi
Pelatihan PPKP dan PTK).
Jakarta:Direktorat Ketenagaan Dirjen Dikti
Depdiknas.
Developing Effective Research Proposal -Keith
Punch, 2006
Tidak ada komentar:
Posting Komentar