TEKNIK PENULISAN
LAPORAN PENELITIAN
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah:
Metodologi Penelitian
Pendidikan
Dosen Pengampu: Imam
Subqi, M.Si., M.Pd.
Disusun
Oleh:
DLIYA
UDIN WIFQI
11110115
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI AGAMA ISLAM ( PAI )
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN )
SALATIGA
2014
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang
Laporan penelitian adalah suatu
dokumen tertulis tentang hasil pelaksanaan suatu penelitian yang dibuat secara
jelas, disusun menurut metode penulisan dan sistematika tertentu dengan bahasa
yang lugas. Pada hakikatnya suatu laporan harus berisikan tiga hal yaitu apa
yang dilaporkan, siapa yang melaporkan dan kepada siapa laporan diberikan.
Ketiga hal tersebut lazim ditulis pada halaman sampul atau halaman judul.
Suatu penelitian baru
dianggap selesai apabila telah diakhiri dengan suatu laporan penelitian, yang
siap untuk didokumentasikan atau diolah lebih lanjut menjadi naskah ilmiah
untuk diinformasikan ke masyarakat luas, misal melalui majaiah ilmiah.
B.Rumusan Masalah
- Mengetahui teknik penulisan laporan dalam penelitian.
C.Tujuan
- Untuk memenuhi
tugas mata kuliah Metode Penelitian pendidikan, serta mengetahui apa saja
teknik penulisan laporan dalam penelitian pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Umum Laporan
Laporan
adalah bentuk penyajian fakta tentang suatu keadaan atau suatu kegiatan. pada
dasarnya,fakta yang disajikan itu berkenaan dengan tanggung jawab yang
ditugaskan kepada si pelapor. Fakta yang
disajikan merupakan bahan atau keterangan berdasarkan keadaan objektif yang
dialami sendiri oleh si pelapor (dilihat,didengar,atau dirasakan sendiri)
ketika si pelapor melakukan suatu kegiatan. Kemudian,laporan itu diberitahukan
oleh sang pelapor.
.
Dalam pembuatan suatu laporan formal bahasa yang
digunakan haruslah bahasa yang baik, jelas dan teratur. Bahasa yang baik tidak berarti bahwa laporan
itu mempergunakan gaya bahasa yang penuh hiasan, melainkan dari segi sintaksis
bahasanya teratur,jelas memperlihatkan hubungan yang baik antara satu kata
dengan kata yang lain dan antara satu kalimat dengan kalimat lain Penggunaan
kata ganti orang pertama dan kedua harus dihindari,kecuali penggunaan
kata”kami” bila yang menyampaikan laporan adalah suatu badan atau suatu tugas. .
B. Teknik Dan Strategi
Penulisan Laporan
Pembahasan mengenai
teknik dan strategi dalam penulisan laporan dalam bagian ini mencakup
langkah-langkah penulisan dan teknik penulisan.
1. Langkah-langkah penulisan
laporan
Menurut Lincoln dan Guba (1985 :
366-368) membagi langkah penulisan dalam dua tahap, yaitu tahap awal dan tahap
penulisan yang sebenarnya. kedua penulis itu menamakan tahap awal sebagai tugas
organisasional. Ada tiga kelompok tugas organisasional yaitu :
a. Menyusun materi data
sehingga baha-bahan itu dapat secepatnya tersedia apabila diperlukan. Hal ini
dapat digunakan untuk keperluan penelaahan data yang bersumber dari dokumen,
buku, dll.
b. Penyusunan kerangka
laporan. Kerangka laporan hendaknya dipersiapkan dalam rangka konsep yang
ditemukan dari data.
c. Mengadakan uji silang
antara indeks bahan data dengan kerangka yang baru disusun. Hasil dari
pekerjaan ini akan menjadi dasar penulisan. Jika indeks yang disusun terlalu
banyak, penulis hendaknya membuat intisarinya agar mudah diuji silangkan. Uji
silang dilakukan dengan cara menelaah indeks bahan data satu demi satu,
kemudian dipertanyakan apakah sudah sesuai dengan kerangka.
Tahap penulisan yang sebenarnya
hendaknya mengikuti kerangka yang telah disusun pada tahap awal. Tahap
penulisan ini perlu disertai dengan penjajakan audit. Hal ini memungkinkan
penulis untuk melaporkan fakta-fakta yang benar-benar fakta atas dasar sumber
yang dapat ditunjukkan, sehingga peneliti benar-benar yakin untuk membuat
pertanyaan yang didukung oleh data. Pada tahap penulisan ini, penulis hendaknya
mengaitkan dengan hasil penelaah kepustakaan yang berguna bagi penggunakan
kriteria inklusi – eksklusi.
2. Teknik penulisan
laporan
Hal ini mencangkup 3 hal, yaitu cara
penulisan, gaya penulisan, dan diakhiri dengan petunjuk umum
penulisan.
Menurut Bogdan dan
Biklen (1982: 172-175) yaitu:
a) Cara penulisan
Laporan penelitian
diarahkan oleh suatu “fokus” yang berarti penulis memutuskan untuk
memberitahukan keinginannya kepada para pembaca. Fokus hendaknya berupa tesis,
tema atau topik.
Ø Tesis ialah proposisi
yang diajukan kemudian diikuti argumentasi, misalnya “ peneliti berpendirian
bahwa …..; peneliti memiliki dimensi lainnya yaitu…..; yaitu…..; model…. yang
ditemukan dalam penelitian ini jelas menuntut adanya cara penerapan lainnya
dalam kehidupan masyarakat”. Yang perlu diperhatikan ialah peneliti hendaknya
berhati-hati mengemukakan argumentasinya karena biasanya argumentasi demikian diserang
oleh para peneliti lainnya.
Ø Tema ialah beberapa
konsep yang muncul dari data. Tema dapat dirumuskan dalam beberapa tingkatan
abstraksi yang berasal dari pertanyaan-pertanyaan tentang jenis latar
situasi.
Ø Topik yaitu, satuan
aspek tertentu apa yang sedang diteliti dan suatu ide mengenai hal itu. Tema
bersifat konseptual sedangkan topik bersikap deskriptif.
b) Gaya penulisan
Dapat dinyatakan berada diantara
suatu kontinum. Pada gaya penulisan terdapat gaya penulisan formal dan
tradisional serta gaya penulisan yang terlalu longgar, deskriptif, menceritakan
peristiwa yang berkepanjangan terlebih dahulu, baru akhirnya menarik
kesimpulan. Gaya tradisional sejak awal penulis sudah menyatakan isinya akan
berargumentasi, menyajikan aspek-aspek kunci prespektifnya, dan menyajikan
contoh data. Gaya non tradisional agak kontrofersial dalam cara menyajikan
latar penelitian.
c) Petunjuk penulisan
laporan
Ada enam petunjuk
menurut Linkoln dan Guba (1985: 365-366) yaitu :
a. Penulisan hendaknya
dilakukan secara informal. Dalam hal ini tugas seorang peneliti memberikan
gambaran tentang dunia lapangan penelitian.
b. Penulisan itu hendaknya
tidak bersifat penafsiran atau evaluatif kecuali bagian yang mempersoalkan hal
itu. Penafsiran dan evaluasi itu harus didasarkan oleh data itu sendiri, jangan
membiarkan pembaca menafsirkan bahwa yang dikemukaan itu dari peneliti itu
sendiri. Jika penulis ingin menuliskan pendapatnya sebaiknya peneliti
menuliskan dengan kata atau kalimat yang diberikan tanda khusu seperti huruf
miring atau garis bawah.
c. Penulis hendaknya
menyadiri jangan terlalu banyak data yang dimasukkan. Peneliti hendaknya
membatasi bahan yang dimasukkan atau tidak dimasukkan dalam penulisan laporan.
d. Penulis hendaknya tetap
menghormati janji tidak menuliskan nama dan menjaga kerahasiaan. Hal ini
dilakukan agar oranglain tidak dapat mengenali responden atau subyek.
e. Penulis hendaknya tetap
melaksanakan penjajakan audit. Auditing merupakan teknik pemeriksaan keabsahan
data yang baik dan penting. Peneliti hendaknya membuat catatan tentang setiap
langkah kegiatan.
f. Penulis hendaknya
menetapkan batas waktu penyelesaian laporannya dan bertekad untuk
menyelesaikannya. Hal ini dilakukan agar peneliti dapat menyelesaikan laporan
sebelum terjadi perubahan pada latar penelitian.
C. Penelaahan Hasil
Penelitian
1. Tujuan dilakukan
penelaahan hasil penulisan yaitu, agar karya ilmiah yang di laporkan dapat
dipertanggungjawabkan. Penelaahan ini terdapat beberapa kriteria menurut
Lincoln dan Guba (1985: 372) yaitu :
a. Apakah uraian tentang
lokasi telah benar-benar menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Hal yang
menjadi dasar untuk menetapkan jawaban ini adalah pengetahuan dan pengalaman
pada latar penelitian.
b. Apakah ada kekeliruan
pengungkapan fakta atau intreprestasi. Hal ini bisa dilakukan bersama dengan
anggota tim penelitian, guna untuk memperjelas hal yang dipersoalkan.
c. Apakah data atau
informasi penting yang dibuang. Kriteria inklusi dan eklusi sangat besar
peranannya. Jika memang ada informasi yang terlewatkan maka direvisi lagi.
d. Apakah penafsiran yang
dilakukan oleh peneliti atau anggota tim peneliti itu sesuai dengan penafsiran
oleh subyek. Pada petunjuk penulisan laporan sebenarnya telah dikemukakan,
namun terkadang peneliti menafsirkan melebihi penafsiran subyek. Jika hal ini
terjadi maka diadakan revisi kembali.
e. Apakah kerahasiaan dan
usaha tidak mencantumkan nama latar penelitian dan subyek itu sudah benar-benar
terjamin. Jika hal ini terlupakan akan menimbulkan persoalan yang cukup serius.
f. Apakah ada
persoalan-persoalan yang “ hangat” dan sensitif ikut dimasukkan dalam laporan.
Apabila hal ini terjadi seharusnya diselesaikan dengan orang yang bersangkutan
pada latar penelitian, apakah mereka setuju atau tidak untu diungkapkan dalam
laporan penelitian.
2. Lincoln dan Guba (1985: 371-373) menganjurkan
agar hal demikian dilakukan tiga kali:
1. Pertama, penelaahan
perlu dilakukan oleh anggota-anggota tim penelitian itu sendiri.
2. Kedua, penelaahan pada
tahap ini hendaknya tidak hanya oleh mereka yang mempunyai latar belakang
tentang hal yang diteliti, tetapi juga oleh yang berasal dari luar lingkaran
penelitian.
3. Ketiga, penelaahan
dilakukan oleh kedua kelompok itu secara bersama-sama. Pada tahap ini
penelaahan hendaknya diarahkan pada organisasi dan gaya penulisan.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Penulisan laporan hasil penelitian merupakan suatu bagian yang terpisahkan dari
kegiatan penelitian dan dibagi atas empat bagian, yaitu fungsi, jenis dan
bentuk laporan hasil penelitian, kerangka dan isi laporan, teknik dan strategi
penulisan laporan, dan penelaahan laporan hasil penelitian.
Teknik dan strategi penulisan laporan
mencakup langkah-langkah penulisan itu sendiri, teknik penulisan, dan diakhiri
dengan uraian tentang petunjuk penulisan laporan. Petunjuk ini dapat
dimanfaatkan oleh peneliti sewaktu akan memulai penulisan laporan.
Penelaahan terhadap laporan yang
telah ditulis merupakan pekerjaan yang sebaiknya dilakukan mengingat dengan
memperoleh umpan balik dari beberapa pihak, hasil karya penulisan dapat lebih
disempurnakan. Tentu saja penelaahan demikian dilakukan atas dasar kriteria
tertentu.
Referensi:
·
Lexy, J. Moleong. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
·
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
·
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010. Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar