Senin, 08 Desember 2014

TEKNIK PENULISAN LAPORAN PENELITIAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah:
Metodologi Penelitian Pendidikan

Dosen Pengampu: Imam Subqi, M.Si., M.Pd.



  


Disusun Oleh:
DLIYA UDIN WIFQI
11110115


JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI AGAMA ISLAM ( PAI )
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN )
SALATIGA
2014

BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
           Laporan penelitian adalah suatu dokumen tertulis tentang hasil pelaksanaan suatu penelitian yang dibuat secara jelas, disusun menurut metode penulisan dan sistematika tertentu dengan bahasa yang lugas. Pada hakikatnya suatu laporan harus berisikan tiga hal yaitu apa yang dilaporkan, siapa yang melaporkan dan kepada siapa laporan diberikan. Ketiga hal tersebut lazim ditulis pada halaman sampul atau halaman judul.
Suatu penelitian baru dianggap selesai apabila telah diakhiri dengan suatu laporan penelitian, yang siap untuk didokumentasikan atau diolah lebih lanjut menjadi naskah ilmiah untuk diinformasikan ke masyarakat luas, misal melalui majaiah il­miah.
B.Rumusan Masalah
  • Mengetahui teknik penulisan laporan dalam penelitian.
C.Tujuan
  • Untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode Penelitian pendidikan, serta mengetahui apa saja teknik penulisan laporan dalam penelitian pendidikan.













BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Umum Laporan
               Laporan adalah bentuk penyajian fakta tentang suatu keadaan atau suatu kegiatan. pada dasarnya,fakta yang disajikan itu berkenaan dengan tanggung jawab yang ditugaskan kepada si pelapor.  Fakta yang disajikan merupakan bahan atau keterangan berdasarkan keadaan objektif yang dialami sendiri oleh si pelapor (dilihat,didengar,atau dirasakan sendiri) ketika si pelapor melakukan suatu kegiatan. Kemudian,laporan itu diberitahukan oleh sang pelapor.                           .           
          
                Dalam pembuatan suatu laporan formal bahasa yang digunakan haruslah bahasa yang baik, jelas dan teratur.  Bahasa yang baik tidak berarti bahwa laporan itu mempergunakan gaya bahasa yang penuh hiasan, melainkan dari segi sintaksis bahasanya teratur,jelas memperlihatkan hubungan yang baik antara satu kata dengan kata yang lain dan antara satu kalimat dengan kalimat lain Penggunaan kata ganti orang pertama dan kedua harus dihindari,kecuali penggunaan kata”kami” bila yang menyampaikan laporan adalah suatu badan atau suatu tugas.                                                                        .
B.     Teknik Dan Strategi Penulisan Laporan
            Pembahasan mengenai teknik dan strategi dalam penulisan laporan dalam bagian ini mencakup langkah-langkah penulisan dan teknik penulisan.
1.      Langkah-langkah penulisan laporan
            Menurut Lincoln dan Guba (1985 : 366-368) membagi langkah penulisan dalam dua tahap, yaitu tahap awal dan tahap penulisan yang sebenarnya. kedua penulis itu menamakan tahap awal sebagai tugas organisasional. Ada tiga kelompok tugas organisasional yaitu :
a.       Menyusun materi data sehingga baha-bahan itu dapat secepatnya tersedia apabila diperlukan. Hal ini dapat digunakan untuk keperluan penelaahan data yang bersumber dari dokumen, buku, dll.
b.      Penyusunan kerangka laporan. Kerangka laporan hendaknya dipersiapkan dalam rangka konsep yang ditemukan dari data.
c.       Mengadakan uji silang antara indeks bahan data dengan kerangka yang baru disusun.  Hasil dari pekerjaan ini akan menjadi dasar penulisan. Jika indeks yang disusun terlalu banyak, penulis hendaknya membuat intisarinya agar mudah diuji silangkan. Uji silang dilakukan dengan cara menelaah indeks bahan data satu demi satu, kemudian dipertanyakan apakah sudah sesuai dengan kerangka.
        Tahap penulisan yang sebenarnya hendaknya mengikuti kerangka yang telah disusun pada tahap awal. Tahap penulisan ini perlu disertai dengan penjajakan audit. Hal ini memungkinkan penulis untuk melaporkan fakta-fakta yang benar-benar fakta atas dasar sumber yang dapat ditunjukkan, sehingga peneliti benar-benar yakin untuk membuat pertanyaan yang didukung oleh data. Pada tahap penulisan ini, penulis hendaknya mengaitkan dengan hasil penelaah kepustakaan yang berguna bagi penggunakan kriteria inklusi – eksklusi.
2.      Teknik penulisan laporan
            Hal ini mencangkup 3 hal, yaitu cara penulisan, gaya penulisan, dan diakhiri dengan petunjuk umum penulisan.
Menurut Bogdan dan Biklen (1982: 172-175) yaitu:
a)      Cara penulisan
          Laporan penelitian diarahkan oleh suatu “fokus” yang berarti penulis memutuskan untuk memberitahukan keinginannya kepada para pembaca. Fokus hendaknya berupa tesis, tema atau topik.
Ø  Tesis ialah proposisi yang diajukan kemudian diikuti argumentasi, misalnya “ peneliti berpendirian bahwa …..; peneliti memiliki dimensi lainnya yaitu…..; yaitu…..; model…. yang ditemukan dalam penelitian ini jelas menuntut adanya cara penerapan lainnya dalam kehidupan masyarakat”. Yang perlu diperhatikan ialah peneliti hendaknya berhati-hati mengemukakan argumentasinya karena biasanya argumentasi demikian diserang oleh para peneliti lainnya.
Ø  Tema ialah beberapa konsep yang muncul dari data. Tema dapat dirumuskan dalam beberapa tingkatan abstraksi yang berasal dari pertanyaan-pertanyaan tentang jenis latar  situasi.
Ø  Topik yaitu, satuan aspek tertentu apa yang sedang diteliti dan suatu ide mengenai hal itu. Tema bersifat konseptual sedangkan topik bersikap deskriptif.
b)       Gaya penulisan
          Dapat dinyatakan berada diantara suatu kontinum. Pada gaya penulisan terdapat gaya penulisan formal dan tradisional serta gaya penulisan yang terlalu longgar, deskriptif, menceritakan peristiwa yang berkepanjangan terlebih dahulu, baru akhirnya menarik kesimpulan. Gaya tradisional sejak awal penulis sudah menyatakan isinya akan berargumentasi, menyajikan aspek-aspek kunci prespektifnya, dan menyajikan contoh data. Gaya non tradisional agak kontrofersial dalam cara menyajikan latar penelitian.
c)      Petunjuk penulisan laporan
Ada enam petunjuk menurut Linkoln dan Guba (1985: 365-366) yaitu :
a.       Penulisan hendaknya dilakukan secara informal. Dalam hal ini tugas seorang peneliti memberikan gambaran tentang dunia lapangan penelitian.
b.      Penulisan itu hendaknya tidak bersifat penafsiran atau evaluatif kecuali bagian yang mempersoalkan hal itu. Penafsiran dan evaluasi itu harus didasarkan oleh data itu sendiri, jangan membiarkan pembaca menafsirkan bahwa yang dikemukaan itu dari peneliti itu sendiri. Jika penulis ingin menuliskan pendapatnya sebaiknya peneliti menuliskan dengan kata atau kalimat yang diberikan tanda khusu seperti huruf miring atau garis bawah.
c.       Penulis hendaknya menyadiri jangan terlalu banyak data yang dimasukkan. Peneliti hendaknya membatasi bahan yang dimasukkan atau tidak dimasukkan dalam penulisan laporan.
d.      Penulis hendaknya tetap menghormati janji tidak menuliskan nama dan menjaga kerahasiaan. Hal ini dilakukan agar oranglain tidak dapat mengenali responden atau subyek.
e.       Penulis hendaknya tetap melaksanakan penjajakan audit. Auditing merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang baik dan penting. Peneliti hendaknya membuat catatan tentang setiap langkah kegiatan.
f.       Penulis hendaknya menetapkan batas waktu penyelesaian laporannya dan bertekad untuk menyelesaikannya. Hal ini dilakukan agar peneliti dapat menyelesaikan laporan sebelum terjadi perubahan pada latar penelitian.
C.    Penelaahan Hasil Penelitian

1.      Tujuan dilakukan penelaahan hasil penulisan yaitu, agar karya ilmiah yang di laporkan dapat dipertanggungjawabkan. Penelaahan ini terdapat beberapa kriteria menurut Lincoln dan Guba (1985: 372) yaitu :
a.       Apakah uraian tentang lokasi telah benar-benar menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Hal yang menjadi dasar untuk menetapkan jawaban ini adalah pengetahuan dan pengalaman pada latar penelitian.
b.      Apakah ada kekeliruan pengungkapan fakta atau intreprestasi. Hal ini bisa dilakukan bersama dengan anggota tim penelitian, guna untuk memperjelas hal yang dipersoalkan.
c.       Apakah data atau informasi penting yang dibuang. Kriteria inklusi dan eklusi sangat besar peranannya. Jika memang ada informasi yang terlewatkan maka direvisi lagi.
d.      Apakah penafsiran yang dilakukan oleh peneliti atau anggota tim peneliti itu sesuai dengan penafsiran oleh subyek. Pada petunjuk penulisan laporan sebenarnya telah dikemukakan, namun terkadang peneliti menafsirkan melebihi penafsiran subyek. Jika hal ini terjadi maka diadakan revisi kembali.
e.       Apakah kerahasiaan dan usaha tidak mencantumkan nama latar penelitian dan subyek itu sudah benar-benar terjamin. Jika hal ini terlupakan akan menimbulkan persoalan yang cukup serius.
f.       Apakah ada persoalan-persoalan yang “ hangat” dan sensitif ikut dimasukkan dalam laporan. Apabila hal ini terjadi seharusnya diselesaikan dengan orang yang bersangkutan pada latar penelitian, apakah mereka setuju atau tidak untu diungkapkan dalam laporan penelitian.
2.       Lincoln dan Guba (1985: 371-373) menganjurkan agar hal demikian dilakukan tiga kali:
1.      Pertama, penelaahan perlu dilakukan oleh anggota-anggota tim penelitian itu sendiri.
2.      Kedua, penelaahan pada tahap ini hendaknya tidak hanya oleh mereka yang mempunyai latar belakang tentang hal yang diteliti, tetapi juga oleh yang berasal dari luar lingkaran penelitian.
3.      Ketiga, penelaahan dilakukan oleh kedua kelompok itu secara bersama-sama. Pada tahap ini penelaahan hendaknya diarahkan pada organisasi dan gaya penulisan.














BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
          Penulisan laporan hasil penelitian merupakan suatu bagian yang terpisahkan dari kegiatan penelitian dan dibagi atas empat bagian, yaitu fungsi, jenis dan bentuk laporan hasil penelitian, kerangka dan isi laporan, teknik dan strategi penulisan laporan, dan penelaahan laporan hasil penelitian.
          Teknik dan strategi penulisan laporan mencakup langkah-langkah penulisan itu sendiri, teknik penulisan, dan diakhiri dengan uraian tentang petunjuk penulisan laporan. Petunjuk ini dapat dimanfaatkan oleh peneliti sewaktu akan memulai penulisan laporan.
            Penelaahan terhadap laporan yang telah ditulis merupakan pekerjaan yang sebaiknya dilakukan mengingat dengan memperoleh umpan balik dari beberapa pihak, hasil karya penulisan dapat lebih disempurnakan. Tentu saja penelaahan demikian dilakukan atas dasar kriteria tertentu.



Referensi:
·         Lexy, J. Moleong. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
·         Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

·         Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar