Kamis, 11 Desember 2014

KONSEP DAN KARAKTERISTIK PENELITIAN PENDIDIKAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah:
Metodologi Penelitian Pendidikan

Dosen Pengampu: Imam Subqi, M.Si., M.Pd.


 

Disusun Oleh:
DLIYA UDIN WIFQI
11110115


JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI AGAMA ISLAM ( PAI )
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN )
SALATIGA
2014
BAB I
PENDAHULUAN


A.Latar Belakang
Metode penelitian menggambarkan rancangan penelitian yang meliputi prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data, serta dengan cara apa data tersebut diperoleh dan diolah/dianalisis. Dalam praktiknya terdapat sejumlah metode yang biasa digunakan untuk kepentingan penelitian.
Konsep adalah suatu penyerderhanaan suatu pemikiran dengan jalan memasukkan sejumlah kejadian dalam suatu nama yang umum. Penelitian pendidikan adalah suatu cara untuk memfokuskan diri pada masalah yang timbul dalam sistem pendidikan. Sehingga konsep dasar penelitian  pendidikan adalah suatu pemikiran dasar dalam mengelompokan masalah yang terjadi dalam sistem pendidikan. Untuk itu dalam makalah ini kami akan membahas tentang konsep dasar penelitian yang meliputi penegertian penelitian pendidikan, rasionalisasi perlunya penelitian pendidikan, tujuan dari penelitian pendidikan, fungsi dari penelitian pendidikan, proses penelitian pendidikan dan keterbatasan dari penelitian pendidikan.

B.Rumusan Masalah
1.Mengetahui konsep penelitian pendidikan
2.Mengetahui karakteristik penelitian pendidikan

C.Tujuan
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode Penelitian pendidikan, serta mengetahui apa saja konsep dan karakteristik penelitian pendidikan.








BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian konsep penelitian pendidikan

”Istilah Metodologi Penelitian berasal dari bahasa Inggris yaitu Metodological research, yang secara harfiah diartikan sebagai berikut: Methodological terdiri dari dua suku kata yaitu: Method dan Logical. Method (metode) ialah kumpulan dari suatu cara-cara tertentu, dan logical atau logic diartikan sebagai cara berpikir lurus, atau berpikir jernih, atau berpikir yang sesuai dengan akal sehat atau berpikir mempersoalkan ilmu pengetahuan dengan cara berpikir lurus atau jernih yang dapat diterima oleh akal sehat.
Selanjutnya Research juga berasal dari dua suku kata yaitu: Re dan Search. Re berarti kembali, dan Search berarti mencari atau menemukan sesuatu. Jadi research diartikan mencari atau menemukan sesuatu kembali.
Dengan demikian metodologi penelitian secara sederhana diatikan sebagai kumpulan dari metode-metode (methods) ataupun cara-cara tertentu yang dapat diterima oleh akal sehat untuk menemukan atau mencari sesuatu kembali.”( Han: 2012)

Adapula yang mengartikan logi sebagai suatu ilmu, seperti biologi (ilmu hayat), Sosiolagi (ilmu social), Antropologi (ilmu tentang manusia). Jadi metodologi penelitian dapat diartikan sebagai ilmu tentang metode-metode penelitian.
Metode penelitian adalah cara-cara penelitian yang dilakukan secara ilmiah untuk mendapatkan data atau informasi dengan tujuan dan kegunaan sesuai dengan yang diinginkan. (Sugiyono dalam Muhammad, 2011:1)

Pendidikan adalah salah satu elemen atau unsur penentu bagaimana peradaban sebuah bangsa dibentuk (di-created) dari dini. Suatu bangsa harus bersedia dan mampu memporsikan sebagian besar dananya untuk pendidikan, selain itu dukungan para tenaga kependidikan harus berusaha secara terus menerus dalam memahami proses pendidikan yang kita ketahui dari waktu ke waktu selalu mengalami perubahan.

Untuk itu kita perlu pengetahuan pendidikan sebagai dasar atas segala tindakan, pengetahuan dasar tersebut dapat kita peroleh dari berbagai sumber antara lain:
1. Pengalaman pribadi
2. Pendapat ahli
3. Tradisi atau tenacity
4. Intuisi (pengetahuan yang timbul dari kesadaran terdalam pada diri seseorang yang menghadapi persoalan baru)
5. Penalaran/logika
6. Keyakinan yang benar dan yang salah
Masing-masing sumber tersebut dapat memberikan pengetahuan yang cukup bias diandalkan dalam situasi tertentu, tetapi dalam situasi yang lain tidak cukup memadai untuk dijadikan dasar dalam membuat keputusan (Mc. Millan dan Schumacher, 1989).

7. Melalui metode deduktif dan induktif
8. Menggunakan pendekatan ilmiah

Dengan demikian para tenaga kependidikan akan mampu secara profesional membuat keputusan dalam setiap melakukan tugas dan tanggung jawabnya.

Hakekat penelitian
Menurut Dewey pola metode ilmu pengetahuan mengikuti proses berikut ini:
 Identifikasi dan pembatasan masalah
 Memformulasikan hipotesis
 Mengumpulkan, mengorganisasikan dan menganalisis data
 Memformulasikan kesimpulan-kesimpulan
 Verifikasi, apakah sesuatu hipotesis ditolak, diterima ataukan dimodifikasi

Pola di atas buka pola satu-satunya, metode ilmiah mengenal beberapa pola lain yang dapat digunakan di dalam proses pemecahan masalah secara empiris-rasional. Dan pola apapun yang dipakai memerlukan patokan langkah yang menggambarkan urutan logis dari suatu kerja penelitian.

Apakah penelitian itu? What is real? Apakah realitas dari penelitian?
Ciri-ciri penelitian yang memiliki dasar positivis:
 Menekankan objektivitas secara universal dan tidak dipengaruhi oleh ruang dan waktu
 Menginterpretasi variabel melalui peraturan kuantitas/angka
 Memisahkan antar peneliti dan objek yang hendak diteliti
 Menekankan penggunaan metode statistik


Batasan-batasan penelitian:
Penelitian adalah art and science guna mencari jawaban terhadap suatu permasalahan (Yoseph dan Yoseph, 1979) Penelitian disebut juga cara pengamatan atau inkuiri dan mempunyai tujuan untuk mencari jawaban permasalahan atau proses penemuan, baik itu discovery (hasil temuan yang memang sudah ada) maupun invention (penemuan hasil penelitian yang betul-betul baru dengan dukungan fakta/kloning)

Penelitian adalah merupakan proses ilmiah yang mencakup sifat formal (karena terikat dengan aturan, urutan maupun cara penyajian agar memperoleh hasil yang diakui dan bermanfaat bagi kehidupan manusia) dan intensif (menerapkan ketelitian dan ketepatan dalam melakukan proses penelitian agar memperoleh hasil yang dapat dipertanggungjawabkan, memecahkan problem melalui hubungan sebab-akibat, dapat diulang kembali dengan cara yang sama dan hasil sama

Penelitian (menurut Kerlinger, 1986) ialah proses penemuan yang mempunyai karakteristik sistematis, terkontrol, empiris, dan mendasarkan pada teori dan hipotesis atau jawaban sementara.

Penelitian adalah penerapan pendekatan ilmiah pada pengkajian suatu masalah yang mempunyai tujuan untuk menemukan jawaban terhadap persoalan yang signifikan, melalui penerapan prosedur-prosedur ilmiah

Penelitian pendidikan adalah cara yang digunakan orang untuk mendapatkan informasi yang bergunak dan dapat dipertanggungjawabkan mengenai proses pendidikan.
Penelitian pendidikan merupakan suatu kegiatan yang diarahkan kepada pengembangan pengetahuai ilmiah tentang kejadian-kejadian yang menarik perhatian pendidikan (Travers, 1969:5) yang tujuannya adalah menemukan prinsip-prinsip umum atau penafsiran tingkah laku yang dapat dipakai untuk menerangkan, meramalkan dan mengendalikan kejadian-kejadian dalam lingkungan pendidikan.
Apakah tujuan penelitian:
 Memperoleh informasi baru
 Mengembangakan dan menjelaskan
 Menerangkan, memprediksi, dan mengontrol suatu ubahan
Fungsi-fungsi penelitian:
 Menemukan sesuatu yang baru
 Mengembangkan ilmu pengetahuan
 Melakukan validasi terhadap teori lama
 Menemukan permasalahan penelitian
 Menambah khazanah pengayaan ilmiah yang baru

B.Karakteristik Penelitian Pendidikan
Sebagaimana telah dikemukakan bahwa cara mencari kebenaran yang dipandang ilmiah adalah melalui metode penelitian. Cara tersebut memungkinkan ditemukannya kebenaran yang obyektif, karena dibentengi dengan fakta-fakta sebagai bukti tentang adanya sesuatu dan mengapa adanya demikian atau apasebab adanya demikian
Tujuan akhir suatu ilmu adalah mengembangkan dan menguji teori. Suatu teori dapat menjelaskan dan meramalkan fenomena-fenomena alamiah. Dari perilaku atau kegiatan-kegiatan terlepas yang dilakukan oleh siswa atau guru umpamanya, peneliti dapat memberikan penjelasan umum tentang hubungan diantara perilaku atau kegiatan pembelajaran. Tiap disiplin ilmu mempunyai cara pencarian sendiri yang sesuai dengan karakteristik disiplin ilmunya. Sains(pengetahuan alam) umpamanya, banyak menggunakan metode eksperimen, sedang antropologi menggunakan metode kualitatif. Pendidikan kebanyakan menggunakan metode deskriptif, tetapi untuk hal-hal tertentu dapat
menggunakan metode eksperimen, penelitian tindakan, penelitian dan pengembangan, dan juga kualitatif.
Penelitian terhadap ilmu pendidikan mengkaji dasar-dasar, teori-teori dan konsep-konsep, termasuk sejarah perkembanganya. Penelitian dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan-metode kualitatif
Maupun kuantitatif. Pendekatan kuantitatif diarahkan pada analisis dasar filosofis, psikologis, sosiologis-antropologis, serta konsep dan analisis historis. Dari penelitian demikian dapat dihasilkan penguatan terhadap proposisi dan asumsi yang ada, dan atau menghasilkan asumsi, proposisi dan hipotesis yang baru. Penelitian-penelitian yang diarahkan pada perkembangan teori dan konsep digolongkan sebagai penelitian dasar (basic reseach). Penelitian dapat dilakukan dengan baik terhadap ilmu maupun terhadap praktik pendidikan. Ada tujuh karakteristik penelitian pendidikan menurut McMillan dan Schumacher (2001:11-13), yaitu: (1) Objectivity (objektivitas);
(2) Precision (ketepatan);
(3) Verification (verifikasi);
(4) Parsimonious explanation (Penjelasan ringkas);
(5) Empiricism (empiris);
(6) Logical reasoning (pendapatlogis); dan
(7) Conditional conclutions (kesimpulan kondisional).
Karakteristik penelitian pendidikan tersebut, secara singkat akan dijelaskan sebagai berikut:
1.      Objektivitas.
             Penelitian harus memiliki objektivitas(objecti vity) baik dalam karakteristik maupun prosedurnya. Objektivitas dicapai melalui keterbukaan, terhindar dari bias dan subjektivitas. Dalam prosedurnya, penelitian menggunakan teknik pengumpulan dan analisis data yang memungkinkan dibuat interpretasi yang dapat dipertanggungjawabkan. Objektivitas juga menunjukkan kualitas data yang dihasilkan dari prosedur yang digunakan, yang dikontrol dari bias dan subjektivitas.

2.      Ketepatan.
             Penelitian juga harus memiliki tingkat ketepatan(precision), dalam arti bahwa secara teknis, instrumen pengumpulan datanya harus memiliki validitas dan realibilitas yang memadai, serta desain penelitian, pengambilan sampel dan teknik analisisnya tepat. Dalam penelitian kualitatif, hasilnya dapat diulang dan diperluas, dalam penelitian kualitatif memiliki sifat reflektif dan tingkat komparasi yang konstan.

3.      Verifikasi.
           Penelitian dapat diverifikasi, dalam arti dikonfirmasikan, direvisi dan diulang dengan cara yang sama atau berbeda. Verifikasi dalam penelitian kualitatif berbeda dengan kuantitatif. Penelitian kualitatif memberikan interpretasi deskriptif, verifikasi berupa perluasan, pengembangan tetapi bukan pengulangan. Verifikasi juga bermakna memberikan sumbangan kepada ilmu atau studi lain.
4.      Penjelasan Ringkas.
             Penelitian mencoba memberikan penjelasan tentang hubungan antar fenomena dan menyederhanakannya menjadi penjelasan yang ringkas. Tujuan akhir dari suatu penelitian adalah mereduksi realita yang kompleks ke dalam penjelasan yang singkat. Dalam penelitian kuantitatif penjelasan singkat tersebut berbentuk generalisasi, tetapi dalam penelitian kualitatif berbentuk deskripsi tentang hal-hal yang essensial atau pokok.

5.      Empiris.
             Penelitian ditandai oleh sikap dan pendekatan empiris yang kuat.
Secara umum empiris berarti berdasarkan pengalaman praktis. Dalampenelitian empiris kesimpulan didasarkan atas kenyataan-kenyataan yangdiperoleh dengan menggunakan metode penelitian yang sistematik, bukanberdasarkan pendapat atau kekuasaan. Sikap empiris umumnya menuntutpenghilangan pengalaman dan sikap pribadi. Kritis dalam penelitian berartimembuat interpretasi berdasarkan pada kenyataan dan nalar yang didasarkanatas kenyataan-kenyataan (evidensi). Evidensi adalah data yang diperolehdari penelitian, berdasarkan hasil analisis data tersebut interpretasi dibuat.Angka, print out, catatan lapangan, rekaman wawancara artifak dandokumen sejarah adalah sejumlah contoh data dalam penelitian

6.      Penalaran Logis.
            Semua kegiatan penelitian menuntut penalaran logis. Penalarana merupakan proses berpikir, menggunakan prinsip-prinsip logika deduktif dan induktif. Penalaran deduktif aalah penarikan kesimpulan dari umum ke khusus. Dalam penalaran deduktif, bila premisnya benar, maka kesimpulan otomatis benar. Logika deduktif dapat mengidentifikasi hubungan-hubungan baru dalam pengetahuan (prinsip, kaidah) yang ada. Sementara itu, dalam penalaran induktif, peneliti menarik kesimpulan berdasarkan hasil sejumlah pengamatan kasus-kasus (individual, situasi, peristiwa), kemudian peneliti membuat kesimpulan yang bersifat umum. Kesimpulan dibatasi oleh jumlah dan karakteristik dari kasus yang diamati.



BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan

Metode penelitian adalah cara-cara penelitian yang dilakukan secara ilmiah untuk mendapatkan data atau informasi dengan tujuan dan kegunaan sesuai dengan yang diinginkan.
Penelitian pendidikan adalah cara yang digunakan orang untuk mendapatkan informasi yang bergunak dan dapat dipertanggungjawabkan mengenai proses pendidikan.

Penelitian pendidikan merupakan suatu kegiatan yang diarahkan kepada pengembangan pengetahuai ilmiah tentang kejadian-kejadian yang menarik perhatian pendidikan (Travers, 1969:5) yang tujuannya adalah menemukan prinsip-prinsip umum atau penafsiran tingkah laku yang dapat dipakai untuk menerangkan, meramalkan dan mengendalikan kejadian-kejadian dalam lingkungan pendidikan.
Ada tujuh karakteristik penelitian pendidikan menurut McMillan dan Schumacher (2001:11-13), yaitu:
 (1) Objectivity (objektivitas);
(2) Precision (ketepatan);
(3) Verification (verifikasi);
(4) Parsimonious explanation (Penjelasan ringkas);
(5) Empiricism (empiris);
(6) Logical reasoning (pendapatlogis); dan
(7) Conditional conclutions (kesimpulan kondisional).

Referensi
Sukardi, Prof. Ph.D., 2003, Metodologi Penelitian Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta
Maman Rachman, Drs., M.Sc., 1993, Strategi dan Langkah-Langkah Penelitian Pendidikan, IKIP Semarang Press, Semarang
Sanapiah Faisal, Drs., 1982, Metodologi Penelitian Pendidikan, Usaha Nasional, Surabaya
Robert C. Bogdan, 2003, Qualitative Research for Education (An introduction to Theories and Methods), Pearson Education Group, Inc
Deden Dodik Ginanjar (6 juni 2011) dalam karakteristik penelitian
http://www.docstoc.com/docs/35308202/karakteristik-penelitian
McMillan, J.H dan Schumacher, S. (2001). Research in Education: A Conceptual
Intro-duction(5th ed.), US, Longman.Inc
Muhammad Tajudin Nur, (6 juni 2011)  Unit 2, Ruang Lingkup dan Jenis-jenis Penelitian Pendidikan

http://www.scribd.com/doc/34124774/7/C-Karakteristik-Penelitian-Pendidikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar