KONSEP DAN
KARAKTERISTIK PENELITIAN PENDIDIKAN
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah:
Metodologi Penelitian
Pendidikan
Dosen Pengampu: Imam
Subqi, M.Si., M.Pd.
Disusun
Oleh:
DLIYA
UDIN WIFQI
11110115
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI AGAMA ISLAM ( PAI )
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN )
SALATIGA
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang
Metode penelitian menggambarkan
rancangan penelitian yang meliputi prosedur atau langkah-langkah yang harus
ditempuh, waktu penelitian, sumber data, serta dengan cara apa data tersebut
diperoleh dan diolah/dianalisis. Dalam praktiknya terdapat sejumlah metode yang
biasa digunakan untuk kepentingan penelitian.
Konsep adalah suatu
penyerderhanaan suatu pemikiran dengan jalan memasukkan sejumlah kejadian dalam
suatu nama yang umum. Penelitian pendidikan adalah suatu cara untuk memfokuskan
diri pada masalah yang timbul dalam sistem pendidikan. Sehingga konsep dasar
penelitian pendidikan adalah suatu
pemikiran dasar dalam mengelompokan masalah yang terjadi dalam sistem
pendidikan. Untuk itu dalam makalah ini kami akan membahas tentang konsep dasar
penelitian yang meliputi penegertian penelitian pendidikan, rasionalisasi
perlunya penelitian pendidikan, tujuan dari penelitian pendidikan, fungsi dari
penelitian pendidikan, proses penelitian pendidikan dan keterbatasan dari
penelitian pendidikan.
B.Rumusan
Masalah
1.Mengetahui konsep penelitian pendidikan
2.Mengetahui karakteristik penelitian
pendidikan
C.Tujuan
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode Penelitian pendidikan, serta
mengetahui apa saja konsep dan karakteristik penelitian pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian konsep penelitian pendidikan
”Istilah Metodologi Penelitian berasal dari bahasa Inggris yaitu Metodological
research, yang secara harfiah diartikan sebagai berikut: Methodological terdiri
dari dua suku kata yaitu: Method dan Logical. Method
(metode) ialah kumpulan dari suatu cara-cara tertentu, dan logical atau logic
diartikan sebagai cara berpikir lurus, atau berpikir jernih, atau berpikir yang
sesuai dengan akal sehat atau berpikir mempersoalkan ilmu pengetahuan dengan
cara berpikir lurus atau jernih yang dapat diterima oleh akal sehat.
Selanjutnya Research juga berasal dari dua suku kata yaitu: Re
dan Search. Re berarti kembali, dan Search berarti mencari
atau menemukan sesuatu. Jadi research diartikan mencari atau menemukan
sesuatu kembali.
Dengan demikian metodologi penelitian secara sederhana diatikan sebagai
kumpulan dari metode-metode (methods) ataupun cara-cara tertentu yang
dapat diterima oleh akal sehat untuk menemukan atau mencari sesuatu kembali.”(
Han: 2012)
Adapula yang mengartikan logi sebagai suatu ilmu, seperti biologi (ilmu
hayat), Sosiolagi (ilmu social), Antropologi (ilmu tentang manusia). Jadi
metodologi penelitian dapat diartikan sebagai ilmu tentang metode-metode
penelitian.
Metode penelitian adalah cara-cara penelitian yang dilakukan secara ilmiah
untuk mendapatkan data atau informasi dengan tujuan dan kegunaan sesuai dengan
yang diinginkan. (Sugiyono dalam Muhammad, 2011:1)
Pendidikan adalah salah satu elemen atau unsur penentu bagaimana peradaban
sebuah bangsa dibentuk (di-created) dari dini. Suatu bangsa harus bersedia dan
mampu memporsikan sebagian besar dananya untuk pendidikan, selain itu dukungan
para tenaga kependidikan harus berusaha secara terus menerus dalam memahami
proses pendidikan yang kita ketahui dari waktu ke waktu selalu mengalami
perubahan.
Untuk itu kita perlu pengetahuan pendidikan sebagai dasar atas segala
tindakan, pengetahuan dasar tersebut dapat kita peroleh dari berbagai sumber
antara lain:
1. Pengalaman pribadi
2. Pendapat ahli
3. Tradisi atau tenacity
4. Intuisi (pengetahuan yang timbul dari kesadaran terdalam pada diri
seseorang yang menghadapi persoalan baru)
5. Penalaran/logika
6. Keyakinan yang benar dan yang salah
Masing-masing sumber tersebut dapat memberikan pengetahuan yang cukup bias
diandalkan dalam situasi tertentu, tetapi dalam situasi yang lain tidak cukup
memadai untuk dijadikan dasar dalam membuat keputusan (Mc. Millan dan
Schumacher, 1989).
7. Melalui metode deduktif dan induktif
8. Menggunakan pendekatan ilmiah
Dengan demikian para tenaga kependidikan akan mampu secara profesional
membuat keputusan dalam setiap melakukan tugas dan tanggung jawabnya.
Hakekat penelitian
Menurut Dewey pola metode ilmu pengetahuan mengikuti proses berikut ini:
Identifikasi dan pembatasan masalah
Memformulasikan hipotesis
Mengumpulkan, mengorganisasikan dan menganalisis data
Memformulasikan kesimpulan-kesimpulan
Verifikasi, apakah sesuatu hipotesis ditolak, diterima ataukan
dimodifikasi
Pola di atas buka pola satu-satunya, metode ilmiah mengenal beberapa pola
lain yang dapat digunakan di dalam proses pemecahan masalah secara
empiris-rasional. Dan pola apapun yang dipakai memerlukan patokan langkah yang
menggambarkan urutan logis dari suatu kerja penelitian.
Apakah penelitian itu? What is real? Apakah realitas dari penelitian?
Ciri-ciri penelitian yang memiliki dasar positivis:
Menekankan objektivitas secara universal dan tidak dipengaruhi oleh ruang
dan waktu
Menginterpretasi variabel melalui peraturan kuantitas/angka
Memisahkan antar peneliti dan objek yang hendak diteliti
Menekankan penggunaan metode statistik
Batasan-batasan penelitian:
Penelitian adalah art and science guna mencari jawaban terhadap
suatu permasalahan (Yoseph dan Yoseph, 1979) Penelitian disebut juga cara
pengamatan atau inkuiri dan mempunyai tujuan untuk mencari jawaban permasalahan
atau proses penemuan, baik itu discovery (hasil temuan yang memang sudah
ada) maupun invention (penemuan hasil penelitian yang betul-betul baru
dengan dukungan fakta/kloning)
Penelitian adalah merupakan proses ilmiah yang mencakup sifat formal
(karena terikat dengan aturan, urutan maupun cara penyajian agar memperoleh
hasil yang diakui dan bermanfaat bagi kehidupan manusia) dan intensif
(menerapkan ketelitian dan ketepatan dalam melakukan proses penelitian agar
memperoleh hasil yang dapat dipertanggungjawabkan, memecahkan problem melalui
hubungan sebab-akibat, dapat diulang kembali dengan cara yang sama dan hasil
sama
Penelitian (menurut Kerlinger, 1986) ialah proses penemuan yang mempunyai
karakteristik sistematis, terkontrol, empiris, dan mendasarkan pada teori dan
hipotesis atau jawaban sementara.
Penelitian adalah penerapan pendekatan ilmiah pada pengkajian suatu masalah
yang mempunyai tujuan untuk menemukan jawaban terhadap persoalan yang
signifikan, melalui penerapan prosedur-prosedur ilmiah
Penelitian pendidikan adalah cara yang digunakan orang untuk mendapatkan
informasi yang bergunak dan dapat dipertanggungjawabkan mengenai proses
pendidikan.
Penelitian pendidikan merupakan suatu kegiatan yang diarahkan kepada
pengembangan pengetahuai ilmiah tentang kejadian-kejadian yang menarik
perhatian pendidikan (Travers, 1969:5) yang tujuannya adalah menemukan
prinsip-prinsip umum atau penafsiran tingkah laku yang dapat dipakai untuk
menerangkan, meramalkan dan mengendalikan kejadian-kejadian dalam lingkungan
pendidikan.
Apakah tujuan penelitian:
Memperoleh informasi baru
Mengembangakan dan menjelaskan
Menerangkan, memprediksi, dan mengontrol suatu ubahan
Fungsi-fungsi penelitian:
Menemukan sesuatu yang baru
Mengembangkan ilmu pengetahuan
Melakukan validasi terhadap teori lama
Menemukan permasalahan penelitian
Menambah khazanah pengayaan ilmiah yang baru
B.Karakteristik Penelitian
Pendidikan
Sebagaimana telah dikemukakan bahwa cara mencari
kebenaran yang dipandang ilmiah adalah melalui metode penelitian. Cara tersebut
memungkinkan ditemukannya kebenaran yang obyektif, karena dibentengi dengan
fakta-fakta sebagai bukti tentang adanya sesuatu dan mengapa adanya demikian
atau apasebab adanya demikian
Tujuan akhir suatu ilmu adalah mengembangkan dan
menguji teori. Suatu teori dapat menjelaskan dan meramalkan fenomena-fenomena
alamiah. Dari perilaku atau kegiatan-kegiatan terlepas yang dilakukan oleh
siswa atau guru umpamanya, peneliti dapat memberikan penjelasan umum tentang
hubungan diantara perilaku atau kegiatan pembelajaran. Tiap disiplin ilmu
mempunyai cara pencarian sendiri yang sesuai dengan karakteristik disiplin
ilmunya. Sains(pengetahuan alam) umpamanya, banyak menggunakan metode
eksperimen, sedang antropologi menggunakan metode kualitatif. Pendidikan
kebanyakan menggunakan metode deskriptif, tetapi untuk hal-hal tertentu dapat
menggunakan metode eksperimen, penelitian tindakan,
penelitian dan pengembangan, dan juga kualitatif.
Penelitian terhadap ilmu pendidikan mengkaji
dasar-dasar, teori-teori dan konsep-konsep, termasuk sejarah perkembanganya.
Penelitian dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan-metode kualitatif
Maupun kuantitatif. Pendekatan kuantitatif diarahkan
pada analisis dasar filosofis, psikologis, sosiologis-antropologis, serta
konsep dan analisis historis. Dari penelitian demikian dapat dihasilkan
penguatan terhadap proposisi dan asumsi yang ada, dan atau menghasilkan asumsi,
proposisi dan hipotesis yang baru. Penelitian-penelitian yang diarahkan pada
perkembangan teori dan konsep digolongkan sebagai penelitian dasar (basic
reseach). Penelitian dapat dilakukan dengan baik terhadap ilmu maupun
terhadap praktik pendidikan. Ada tujuh karakteristik penelitian pendidikan
menurut McMillan dan Schumacher (2001:11-13), yaitu: (1) Objectivity (objektivitas);
(2) Precision (ketepatan);
(3) Verification (verifikasi);
(4) Parsimonious explanation (Penjelasan
ringkas);
(5) Empiricism (empiris);
(6) Logical reasoning (pendapatlogis);
dan
(7) Conditional conclutions (kesimpulan
kondisional).
Karakteristik penelitian pendidikan tersebut, secara
singkat akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Objektivitas.
Penelitian
harus memiliki objektivitas(objecti vity) baik dalam karakteristik
maupun prosedurnya. Objektivitas dicapai melalui keterbukaan, terhindar dari
bias dan subjektivitas. Dalam prosedurnya, penelitian menggunakan teknik
pengumpulan dan analisis data yang memungkinkan dibuat interpretasi yang dapat
dipertanggungjawabkan. Objektivitas juga menunjukkan kualitas data yang
dihasilkan dari prosedur yang digunakan, yang dikontrol dari bias dan
subjektivitas.
2. Ketepatan.
Penelitian
juga harus memiliki tingkat ketepatan(precision), dalam arti bahwa
secara teknis, instrumen pengumpulan datanya harus memiliki validitas dan
realibilitas yang memadai, serta desain penelitian, pengambilan sampel dan
teknik analisisnya tepat. Dalam penelitian kualitatif, hasilnya dapat diulang
dan diperluas, dalam penelitian kualitatif memiliki sifat reflektif dan tingkat
komparasi yang konstan.
3. Verifikasi.
Penelitian
dapat diverifikasi, dalam arti dikonfirmasikan, direvisi dan diulang dengan
cara yang sama atau berbeda. Verifikasi dalam penelitian kualitatif berbeda
dengan kuantitatif. Penelitian kualitatif memberikan interpretasi deskriptif,
verifikasi berupa perluasan, pengembangan tetapi bukan pengulangan. Verifikasi
juga bermakna memberikan sumbangan kepada ilmu atau studi lain.
4. Penjelasan
Ringkas.
Penelitian
mencoba memberikan penjelasan tentang hubungan antar fenomena dan
menyederhanakannya menjadi penjelasan yang ringkas. Tujuan akhir dari suatu
penelitian adalah mereduksi realita yang kompleks ke dalam penjelasan yang
singkat. Dalam penelitian kuantitatif penjelasan singkat tersebut berbentuk
generalisasi, tetapi dalam penelitian kualitatif berbentuk deskripsi tentang
hal-hal yang essensial atau pokok.
5. Empiris.
Penelitian
ditandai oleh sikap dan pendekatan empiris yang kuat.
Secara umum empiris berarti berdasarkan pengalaman
praktis. Dalampenelitian empiris kesimpulan didasarkan atas kenyataan-kenyataan
yangdiperoleh dengan menggunakan metode penelitian yang sistematik,
bukanberdasarkan pendapat atau kekuasaan. Sikap empiris umumnya
menuntutpenghilangan pengalaman dan sikap pribadi. Kritis dalam penelitian
berartimembuat interpretasi berdasarkan pada kenyataan dan nalar yang
didasarkanatas kenyataan-kenyataan (evidensi). Evidensi adalah data yang
diperolehdari penelitian, berdasarkan hasil analisis data tersebut interpretasi
dibuat.Angka, print out, catatan lapangan, rekaman wawancara artifak dandokumen
sejarah adalah sejumlah contoh data dalam penelitian
6. Penalaran
Logis.
Semua
kegiatan penelitian menuntut penalaran logis. Penalarana merupakan proses
berpikir, menggunakan prinsip-prinsip logika deduktif dan induktif. Penalaran
deduktif aalah penarikan kesimpulan dari umum ke khusus. Dalam penalaran
deduktif, bila premisnya benar, maka kesimpulan otomatis benar. Logika deduktif
dapat mengidentifikasi hubungan-hubungan baru dalam pengetahuan (prinsip,
kaidah) yang ada. Sementara itu, dalam penalaran induktif, peneliti menarik
kesimpulan berdasarkan hasil sejumlah pengamatan kasus-kasus (individual,
situasi, peristiwa), kemudian peneliti membuat kesimpulan yang bersifat umum.
Kesimpulan dibatasi oleh jumlah dan karakteristik dari kasus yang diamati.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Metode penelitian
adalah cara-cara penelitian yang dilakukan secara ilmiah untuk mendapatkan data
atau informasi dengan tujuan dan kegunaan sesuai dengan yang diinginkan.
Penelitian pendidikan adalah cara yang digunakan orang untuk mendapatkan
informasi yang bergunak dan dapat dipertanggungjawabkan mengenai proses
pendidikan.
Penelitian pendidikan merupakan suatu kegiatan yang diarahkan kepada
pengembangan pengetahuai ilmiah tentang kejadian-kejadian yang menarik perhatian
pendidikan (Travers, 1969:5) yang tujuannya adalah menemukan prinsip-prinsip
umum atau penafsiran tingkah laku yang dapat dipakai untuk menerangkan,
meramalkan dan mengendalikan kejadian-kejadian dalam lingkungan pendidikan.
Ada tujuh karakteristik penelitian pendidikan menurut
McMillan dan Schumacher (2001:11-13), yaitu:
(1) Objectivity (objektivitas);
(2) Precision (ketepatan);
(3) Verification (verifikasi);
(4) Parsimonious explanation (Penjelasan
ringkas);
(5) Empiricism (empiris);
(6) Logical reasoning (pendapatlogis);
dan
(7) Conditional conclutions (kesimpulan
kondisional).
Referensi
Sukardi, Prof. Ph.D., 2003, Metodologi Penelitian Pendidikan, Bumi
Aksara, Jakarta
Maman Rachman, Drs., M.Sc., 1993, Strategi dan Langkah-Langkah
Penelitian Pendidikan, IKIP Semarang Press, Semarang
Sanapiah Faisal, Drs., 1982, Metodologi Penelitian Pendidikan, Usaha
Nasional, Surabaya
Robert C. Bogdan, 2003, Qualitative Research for Education (An
introduction to Theories and Methods), Pearson Education Group, Inc
Deden Dodik
Ginanjar (6 juni 2011) dalam karakteristik penelitian
http://www.docstoc.com/docs/35308202/karakteristik-penelitian
McMillan, J.H dan Schumacher, S. (2001). Research
in Education: A Conceptual
Intro-duction(5th ed.),
US, Longman.Inc
Muhammad
Tajudin Nur, (6 juni 2011) Unit 2, Ruang Lingkup dan
Jenis-jenis Penelitian Pendidikan
http://www.scribd.com/doc/34124774/7/C-Karakteristik-Penelitian-Pendidikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar